Garang Asem Ayam
Garang Asem Ayam
Salah satu menu favorit keluarga adalah masakan dari daging ayam. Lauk yang satu ini selain mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah.
Ada banyak pilihan resep dari daging ayam. Tapi yang paling disukai anak-anak adalah ayam goreng Upin Ipin, rica-rica, ayam woku, bumbu kecap dan garang asem.
Nah, kali ini, saya akan berbagi resep Garang Asem. Garang Asem yang saya buat ini tanpa santan ya, bund. Bisa dibungkus atau dimasak langsung di panci. Ini saya masaknya langsung saya cemplungin di panci. Lagi malas mbungkus-mbungkus hehe. Rasanya pedes asem seger.
Ada banyak resep garang asem yang biasa dihidangkan ibu-ibu di Indonesia. Dari yang berbahan ikan, ayam, bersantan atau tidak. Perbedaan ini sudah lumrah mengingat kondisi geografis maupun topografi wilayah Nusantara yang memang kaya dan beragam. Jadi resep ini tidak mengikat. Silahkan diskreasikan dan disesuaikan dengan selera masing-masing.
Langsung kepoin yuk ...
Garang Asem Ayam
Bahan:
1 kg ayam
1/2 buah jeniper
9 butir Bamer
7 siung baput
4 buah tomat hijau
15 buah cabai rawit hijau
10 buah cabai rawit merah
10 buah belimbing wuluh
5 lembar daun salam
5 lembar daun jeruk
3 iris Laos
1/2 bungkus bumbu jamur
Garam, gulpas secukupnya
Cara membuat:
1. Cuci bersih ayam, potong -potong sesuai selera lumuri dengan perasan jeruk nipis.
2. Iris tipis Bamer dan baput
3. Cabai hijau dan belimbing wuluh dipotong-potong
4. Rebus ayam dalam panci bersama daun salam, daun jeruk, laos, potongan cabai hijau, cabai merah utuhkan dan rajangan Bamer baput.
5. Masukkan juga garam dan gula secukupnya
6. Setelah ayam matang, masukkan potongan tomat dan belimbing wuluh.
7. Cicipin sedikit untuk menyesuaikan rasa. Cicipin sepiring juga boleh kok bund hehe ...
8. Setelah tomat dan belimbing wuluh layu, angkat.
9. Hidangkan dengan nasi hangat.
10. Selamat menikmati bersama keluarga tercinta.
Nah itu resep Garang Asemnya. Mudah kan bund? Kalau menghendaki dibungkus daun pisang, potongan belimbing wuluhnya masukkan belakangan saat mau dibungkus ya bund. Agar teksturnya tidak terlalu hancur karena dimasak dua kali.
*****
Komentar
Posting Komentar